Aku

Aku

Senin, 05 Desember 2011

IBU

Terenyuh, tersipu, terharu. Inilah yang kurasa ketika mendengar orang menyebut “IBU” . betapa tidak, sosok “IBU” adalah motivatorku, pahlawanku, landasan semangatku, dan sang Ratu bagiku. Siapa yang tidak mengenal “IBU”, anak durhaka ia. Apalagi tega melukai hati lembutnya, apalagi tega berbicara kasar padanya, apalagi tega tidak mengakuinya, bahkan tidak menghormatinya.  Sungguh, anak durhaka.
Lihatlah, ketika sang “IBU” memotivasimu, hingga sampai sekarang kamu bisa berlari kencang. Ingatlah, ketika beliau mengajarimu berjalan, betapa sabarnya. Bayangkan, ketika beliau menyayangimu bahkan sebelum kamu dilahirkan, bahkan ketika kamu di dalam kandungan. Dengan sabar merawatmu, menjaga kesehatanmu, membawamu kemanapun pergi dalam pelukannya hingga Sembilan bulan lamanya, bahkan lebih lama lagi. Kemudian, ingat siapa yang mengganti popokmu, memandikanmu, meninabobok-kanmu, merawatmu. Ia adalah ibumu.
Beliau adalah pahlawan, berani bertaruh nyawa demi melahirkan anaknya. Sejuta harapan ia tanamkan kepada jabang bayi. Agar kelak menjadi seorang yang berbudi. Menjadi orang yang berakhlaq, sholeh-sholehah, ramah, pandai, dan berbakti. Itulah harapan “IBU”.
Landasan semangatku, ketika semua orang serasa menjauh, tidak dengan ibu. Dengan sabarnya, mengajari semangat pantang menyerah. Beliau sudah ajarkan itu sejak kamu masih dalam kandungan. Asupan makanan terbaik yang ia berikan, minuman penuh gizi yang beliau berikan. Bahkan beliau menahan laparnya ketika anaknya kesakitan. Pengorbanan yang luar biasa.
Apa yang kita lakukan kepadanya, sudahkah kita balas jasa-jasanya. Ayo kawan, kita tunjukkan, bahwa ibu tidak salah membanggakan kita. Lakukan yang terbaik, seolah-olah “IBU” selalu mengawasi kita, jika “IBU” kita jauh, atau mungkin sudah ke surga. Doakan beliau, agar nanti kita semua dikumpulkan sekeluarga di surga… amiiin…. Ya Rabb,,,,

2 komentar: