Aku

Aku

Sabtu, 03 Desember 2011

Jiwa-jiwa Luar Biasa


Saat itu, siang hari aku dan sepupuku pergi cari makan. Awalnya kami berniat cari makan di ujung gang selatan dari tempat kos, niatnya emang nyari warung yang juga jualan jus buah, kebetulan warung yang di ujung gang selatan tutup, jadi kami langsung putar balik ke arah warung dekat masjid, disana juga jual jus buah. Sampainya di warung, kami tidak langsung dilayani, kebetulan ada dua pemuda yang tampaknya juga sedang menunggu sang ibu penjual menyiapkan makanan. Lalu kami pun duduk dan tidak lama kemudian pesanan datang. Yang jadi pelajaran banget adalah ketika sepulangnya dari warung itu, di samping warung ada pijat tunanetra, ada empat orang keluar dari rumah dengan tangan saling bergenggaman erat, sepertinya salah seorang tersebut bisa melihat dengan normal dan menjadi petunjuk jalan bagi teman-temannya. Dari raut wajah mereka tersimpan sejuta kebahagiaan, aku heran mereka dengan keadaan seperti itupun mampu bersyukur dengan tidak menampakkan wajah sedih.
Satu pelajaran lagi kudapatkan dari orang-orang yang dikasihi Tuhan. Pelajaran yang amat berharga bagi kita semua yang diberi indera sempurna oleh Tuhan. Lalu, apakah kita sudah bersyukur dengan keadaan kita ini? Mungkin masih banyak yang belum bersyukur, akupun sering lalai. Bersyukur adalah spirit yang luar biasa yang bisa membawa kita pada kesuksesan. Ini perlu dibuktikan, logikaku jika kita belum mampu mensyukuri apa yang kita punya sekarang, sama halnya kita belum siap menerima apa-apa yang belum kita punya, seperti orang sekolah, kalau belum lulus ujian kelas satu, maka tidak mungkin seorang tersebut naik ke kelas dua.
Aku mendapat banyak inspirasi dari orang-orang kecil dengan jiwa-jiwa besar. Karean mereka dengan segala kekurangan mampu menunjukkan pada dunia bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi siapa yang memiliki keinginan kuat dan semangat yang gigih. Di Malang tidak sulit menemukan kaum orang berada dan kaum orang yang kurang mampu, lengkap dengan segala kisah hidup masing-masing yang sepertinya akan kuceritakan sedikit saja.
Ingin menemui orang-orang berada, berilmu, berprestasi, datang saja ke kampus, mana saja, di sana paling tidak kita menjumpai orang-orang yang berpendidikan, lalu jika ingin bertemu dengan orang-orang yang kurang mampu tinggal ke luar kampus, dijamin banyak banget pengemis, pengamen, dan para kaum peminta berjejer rapi di tepi jalan mengharap belas kasih orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar