Aku

Aku

Kamis, 31 Mei 2012

Aku Ingin Jadi Pengusaha


                Assalamualaikum, selamat datang di gubug kecilku, kali ini jemari ingin sekali mengungkap isi hati melalui karya seni.
Inilah karya seniku, karya seni tulis menulis. Selain menyenangkan, ternyata menulis juga bisa mengobati rasa jenuh dan hiburan ketika hari dipenuhi dengan kesibukan beraktivitas. Setidaknya inilah yang kurasakan dikala hati sedang tidak nyaman. Sedikit saja ulasan sebagai pembuka mengawali topik yang akan kubahas kali ini yaitu salah satu cita-citaku ingin menjadi seorang pengusaha meskipun sekarang ini aku sedang menempuh S1 di jalur pendidikan guru, tepatnya jurusan Pendidikan Agama Islam. Jurusan yang ku ambil memang mengarahkan mahasiswanya menjadi Pendidik. Namun itu tidak membatasi seseorang untuk keluar sedikit dari jalur pendidikan, istilahnya tidak hanya memfokuskan diri untuk menajadi seorang pendidik saja.
                Hari ini, saya masih berdoa dan berharap agar kelak menjadi seorang pengusaha. Jadi sebelum membaca lebih lanjut kuingatkan dulu agar nanti tidak kecewa jika ternyata aku belum menjadi seorang pengusaha sampai tulisan ini ada. Inilah yang masih bisa kulakukan untuk menghibur diri agar tidak takut untuk meraihh cita-citaku. Maksudnya, menjadi seorang pengusaha itu juga tidak mudah, ibarat manusia, untuk bisa berjalan saja melalui proses yang panjang, ia harus belajar duduk, kemudian belajar merangkak, hingga akhirnya bisa berjalan bahkan berlari. Nah, maka dari itu aku hanya menulis dan menulis apa yang ku inginkan agar kelak tidak lupa akan semua cita-cita. Tidak pernah ada yang tahu kelak kita akan menajadi apa, berwirausaha sendiri atau ikut sama orang lain.
                Setiap hari yang kulakukan hanyalah bermimpi, sebelum mata terpejam sering kurenungkan apa kesalahan yang kulakukan dalam satu hari bahkan hari kemarin. Harapanku adalah agar aku ingat akan kesalahan yang kulakukan dan segera memperbaiki esok hari ketika terbangun dari tidur.
                Umurku sekarang sudah 22 tahun tepat tanggal 25 mei 2012, atau lima hari sampai hari ini. Usiaku sudah beranjak dewasa, dan bukan saatnya lagi kebanyakan bermain. Aku sadar bahwa seorang seusiaku harusnya sudah bisa berpenghasilan sendiri, namun aku belum bisa. Tangan ini sudah malu untuk menjulur meminta uang orang tua. Malu, sungguh malu rasanya. Tapi, dibalik itu asaku melambung tinggi, semangatku harus kutingkatkan agar aku bisa segera berpenghasilan.
                Yang membuat semangatku berlimpah adalah para bidadari itu. Ada dua bidadari yang mengisi hidupku, yang pertama ibuku dan yang kedua adalah gadis itu. Semenjak aku kuliah, baru disemester 6 ini merasakan indahnya mencintai seseorang. Perasaanku tak karuan tatkala berhadapan dengannya, dan aku merasa sangat cocok dengannya, hingga semua yang kulakukan terkesan semata-mata karena semangatnya. Kujadikan dia sebagai pelecut semangat disetiap aktivitas, sampai-sampai keinginanku untuk menjadi pengusaha juga karena dia, memang saat ini aku belum jadian dengannya, bahkan hanya lewat sms saja kumenyapanya, padahal kami satu kampus. Namun, karena aku sudah merasa dialah tulang rusukku, hingga aku selalu berfikir, kalau dia jodoh yang dipersiapkan Tuhan untukku, maka dia tidak akan kemana. Saat ini aku sedang mengumpulkan uang, menata kehidupan hingga pada waktunya nanti InsyaAllah aku akan melamarnya ketika Allah telah mengizinkanku menjadi seorang pengusaha. Atau minimal menjadi seorang yang bisa menafkahi keluarganya.
                Aku ingin menjadikan mereka ratu, dan aku sebagai rajanya. Kelak, pasti akan datang waktu yang sangat kunantikan itu. Bismillah, ya Allah bukan hamba tidak menerima semua yang telah engkau berikan, bahkan semua yang telah engkau beri ini sudah lebih dari cukup. Namun, keinginanku untuk menajdi pengusaha semata-mata hanya untuk membahagiakan bidadari-bidadariku dan mencari ridho-Mu. Terutama umy,,, hamba ingin sekali melihat umy istirahat dari pekerjaannya, karena anaknya sudah bisa memberinya kebahagiaan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar